Aku masih "cuma" aku

Bismillah...
Bagaimana kabarmu sahabat yang mencintai ribuan kata yang berangkai lewat diksi yang bermakna dalam?
Akankah alunan dariku terbaca? Ah, sudahlah aku juga tak ingin ada yang membaca.
Malam tadi, aku merasakan mati yang tepat berada di depan mata. Aku merasakan gelap dan keputus asaan. Akankah aku kembali esok pagi?

Dalam sakit yang begitu parah dan gelisah akan hidup, aku mengiba pada ssatu-satunya jalan yang terbaik. Ya Rabb, akhirnya aku meminta lagi padamu, dan mengemis kecintaanmu. Di dua suara adzan yang mengalun jelas di telingaku, rassa sakit dan keputus asaan masih menggeluti badanku. Aku berfikir pulang menemui mama saja saat itu. Kemudian gelap datang dan rasanya kesendirian semakin membunuh rasa sakit yang sebenarnya tak seberapa parah.

Untuk pertama kalinya aku ingin kembali. Ya Rabb, maafkan aku.

Kesepian di antara ribuan rasa sakit dan kegelisahan serta kegelapan yang menyerbu aku senantiasa berharap hanya pada Nya yang setiap hari aku memalingkan arah muka ku dan berjalan dengan santai tanpa memberi lebih.

Ketika badan tergulai lemah dan hanya ingin tidur, akhirnya akupun kembali bahagia karna aku bangun dan melihat bahwa aku masih hidup dengan kecintaan Mu.

Ya Rabb, apakah aku begitu kotor dan hina? Apakah tidak ada celah yang bisa aku dapatkan dengan kasih sayang dari peghuni alam ini? Ya Rabb, maka cinta Mu saja yang aku harapkan terus menyelimuti rasa putus asa dan setiap sakit yang aku rasa.

Sungguh, aku kembali dengan tambahan cinta yang lebih pada Mu :')

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Depend on yourself!

Surat untuk saudaraku 2012

Model Desain Pembelajaran