Surat untuk saudaraku 2012

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang ...

Dear my brothers and sisters,
Waktu tidak mau berhenti berputar kawan, pada akhirnya inilah waktunya.
2 tahun yang lalu, wajah culun kita hadir di rumah kita ini. Setahun kemudian wajah kita menghiasi warna di rumah ini. Terkadang menggembirakan, mengecewakan, atau bahkan tetap saja catatan kita putih tanpa menggoreskan apapun (seperti saya misalnya :D ) . Entah apa kemudian persahabatan, pertengkaran, egoisme, sensivitisme dan isme2 yang lain juga menghiasi perilaku kita di rumah ini. Ah, aku terharu mengingatnya.

Mungkin kemudian terbesit beberapa pemikiran khas seperti, "Why kita harus capek-capek membenahi rumah kita ini" ( seperti yang pernah terpikir oleh saya juga :D ) "What the benefit yang bisa diperoleh?" Gimana kalau IP nya turun? Kalau gak bisa jalaninnya gimana?

Wah, pemikiran itu tentu lumrah. Setiap manusia diciptakan dengan ego nya masing-masing. Ehm, bagaimana jika kita duduk di rumah ini, sedang pondasinya tak kuat lagi? Bagaimana jika roboh? Bagaimana jika rumah ini digusur? Bagaimana jika rumah ini diabaikan? Bagaimana jika kita tidak punya rumah ini lagi? pertanyaan itu berperang kuat dengan pertanyaan di atas (itu yang aku rasakan).

Teman, sahabat, keluargaku,
Inilah waktunya kita maju dan bekerja mempercantik rumah ini, memperkuat pondasi dalam rumah ini. Sekalipun kita hanya menjadi atom dari pondasi di rumah ini, setidaknya kita berupaya untuk bersama mengokohkan rumah ini. Sekalipun kita hanya menjadi pena kecil di rumah ini. Sudah cukup untuk membuat orang lain di dalam rumah ini menulis. Begitulah cinta.

Sebuah rumah butuh kepala rumah tangga. Ah, siapa yang akan menjadi pemimpin rumah ini? kali saja ada banyak suara. maka suarakan suara itu pada yang paling peduli dari yang peduli, yang paling mencintai dari yang mencintai, yang paling berkorban dari yang berkorban dan yang paling memiliki "prostpek" terkuat di landasi dengan iman dan taqwa (hehee)

Teman,
Mari, bangun kembali rumah ini, hiasi kembali rumah ini dengan sejuta prestasi, biar dunia tahu, rumah kita ada di ujung sempit dari kompleks ini. Biar semua orang melihat, rumah kita dipenuhi warga yang berkualitas. Rumah kita bisa menciptakan generasi yang tidak kalah dengan mereka.

Untuk saudaraku,
Ini aku jalinkan kata-kata, dengan lampiran doa semoga Allah meridhai dan merahmati perjalanan kita di bumi. Tulisan runtun ini hanya teoritis, biar saja mengalir dan mengalun, atau kemudian buang saja di laut biar membubur dan hilang. Senantiasa aku mengharap, ayo kita bersama melaksanakan.

Ana Ukhibukum fillah :') I love you so much :')

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Depend on yourself!

Model Desain Pembelajaran